Kota Padang tak hanya di kenal dengan cuacanya yang panas namun juga dikenal mempunyai objek wisata sejarah. Sisa-sisa kejayaan Kota Padang dengan Pelabuhan Muaronya bisa kita nikmati dari berbagai sisi.
Jika ditempuh hanya beberapa menit dari pusat kota, kita menemukan jejeran bangunan-bangunan tua yang masih dihuni oleh penduduk keturunan Tionghoa. Selain bangunan tua aliran Batang Harau lengkap dengan kapal-kapal nelayan menambah kesan sejarahnya. Kita juga bisa menemukan bangunan nuansa Eropa dan era kolonial terutama di kompleks Pasa Gadang.
Setelah dibangunnya Jembatan Siti Nurbaya tepat di atas pelabuhan Muaro, jembatan ini menjadi ikon baru wisata Kota Padang. Dari atas jembatan ini, kita dapat melihat jejeran perahu-perahu nelayan yang disusun rapi di muara sungai yang cukup bersih. Dari balik muaro kita bisa melihat Gunung Padang, pada malam hari Gunung Padang bisa kita lihat seperti kunang-kunang yang mengelilingi gunung, karena lampu-lampu rumah warga yang tinggal di kaki Gunung Padang.
Jika kita ingin menikmati pemandangan dari atas jembatan Siti Nurbaya, kita bisa duduk di bangku yang disediakan oleh para pedagang, sambil menikmati suasana malam, pisang bakar, jagung bakar dan minuman ringan pun tersedia.
Kawasan ini tercatat pernah menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan hiburan pada era kolonial Belanda. Muaro menjadi pusat pemerintahan, sedangkan Pondok kampung keturunan Thiongha dan India menjadi pusat hiburan. Denyut kota terasa tak pernah berhenti saat menyusuri kawasan Pondok dan Muaro di Padang, Sumatera Barat.
Sejak pagi hingga malam, kawasan ini tetap berdetak ibarat jantungnya sebuah kota, Silahkan Anda berkunjung ke nagari Padang kota dan nikmati keramah-tamahan berbagai budaya ethnis diSumatera barat dengan mengelilingi alam budaya Minangkabau berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia.
sumber Haluan
Komentar
Posting Komentar